Kamis, 21 April 2016

PUSKESMAS BEJI ADAKAN PENYULUHAN TENTANG ‘DARLING’


Beji, PULUNG POST. — Selasa (19/04) Puskesmas Beji  menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dengan tema  GEMAS DARLING ( GErakan MAsyarakat Sehat saDAR LINGkungan). Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Beji ini, dihadiri oleh Kepala Desa Beji yaitu Elok, Kepala Puskesmas Beji yaitu dr. Ugik, Bidan, Petugas Puskesmas Beji ,  para kader Posyandu, Karang Taruna dan BPD se desa Beji

Kegiatan yang dihadiri 40 peserta ini diawali dengan  sambutan oleh Elok, Kepala Desa Beji. Dia menjelaskan bahwa acara ini terselenggara atas permintaan dari puskemas Beji. Selanjutnya masih menurut Elok, acara ini bertujuan memberikan penyuluhan tentang pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan sadar lingkungan sekitar. Elok juga memaparkan bahwa dana bantuan dari pemerintah sebesar satu milyar rupiah yang diterima tidaklah cukup untuk membayar perangkat desa dan Kasun, karena Desa  Beji mempunyai  banyak dusun di antaranya juga terdapat  99 Posyandu yang sudah mempunyai SK dimana setiap Posyandu itu mempunyai 5 orang kader.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Beji yakni dr.Ugik,  mengatakan bahwa  kegiatan ini adalah salah satu komitmen dari bupati Pasuruan  yaitu tentang hal kesehatan. Karena sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk memberikan kesehatan kepada masyarakatnya. Jika di tingkat Nasional berupa Kartu Indonesia Sehat, di kabupaten Pasuruan di berikan pengobatan gratis di semua Puskesmas ( non tindakan) juga surat keterangan tidak mampu untuk berobat. Masih menurut dr. Ugik , yang menjelaskan secara detil tentang visi dan misi pemkab pasuruan serta kondisi terkini mengenai peta kesehatan di Kecamatan Beji. Berikut ringkasan arahan Kepala Puskesmas Beji, visi dari Bupati Pasuruan yang pertama adalah  menuju Kabupaten Pasuruan yang Sejahtera dan Maslahat. Sedangkan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan adalah terwujudnya Tata Kelola Pelayanan Kesehatan untuk Kesejahteraan dan Kemaslahatan Masyarakat. Yang kedua adalah Gemas Darling merupakan Gerakan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan guna pencegahan penyakit berbasis kemandirian masyarakat melalui PHBK, Kesehatan Lingkungan dan Kearifan Lokal. Target awal Gemas Darling ini adalah Demam Berdarah Dengue dan HIV – AIDS. Yang ketiga adalah penyuluhan tentang 2 penyakit di atas disampaikan oleh kader kesehatan yang telah di pilih oleh Puskesmas Beji. Kasus penderita DBD dan HIV di Kecamatan Beji termasuk dalam posisi peringkat teratas. Oleh karena itu harapan dari penyuluhan ini bisa di lanjutkan dan di sosialisasikan ke tingkat masyarakat lebih luas misalnya dasa wisma dan lain-lain. Terdapat 24 orang yang positif terinfeksi HIV  di Kecamatan  Beji  itupun yang terdata belum lagi kasus penderita HIV yang tidak terdata, bisa mencapai 10 kali lipat itu menurut penjelasan dari Kepala Puskesmas Beji dr. Ugik. (shanty/duro)

Sumber : metrosoerya.com

Senin, 18 April 2016

BUPATI PASURUAN RESMIKAN GEDUNG GRAHA INSAN CITA KAHMI-HMI PASURUAN


Bangil, PULUNG POST. Suasana minggu pagi (17/04) yang cerah di alun-alun kota Bangil, Kabupaten Pasuruan tampak masyarakat, mahasiswa dan pelajar berkumpul untuk bersiap-siap mengikuti  jalan sehat. Jalan sehat tersebut dimulai dari alun-alun Kota Bangil hingga berakhir di Jl. Salem 03 bangil sepanjang satu kilometer.

Sunarto Rokhim Ketua HMI  (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Pasuruan, yang pada pagi itu menjelaskan bahwa, intinya HMI itu adalah organisasi perkaderan di lingkungan kampus. Sedangkan untuk acara jantung sehat hari ini KFJS bekerja sama HMI dengan KAHMI.  “Ini adalah sebenarnya acaranya KAHMI, tetapi yang dilibatkan adalah kawan-kawan HMI”, terang Sunarto.  Sedangkan Irsyad Yusuf selaku Bupati Pasuruan dalam sambutannya di KFJS mengatakan bahwa, “mudah-mudahan Bangil ini ditetapkan sebagai ibukota Kabupaten Pasuruan”, sambil disambut tepuk tangan yang meriah oleh peserta KFJS. Sedangkan hadiah utama jalan sehat ini adalah sebuah sepeda motor dari Bupati Irsyad. Para peserta KFJS ini diikuti dari STKIP Pasuruan, UNMER Pasuruan, SMK Yadika Bangil, SMA Yadika Bangil, STIMIK Yadika Bangil, STIE Yadika Bangil, warga Kampung Yadika dan umum.

Lain tempat, acara ditempat Peresmian Gedung Graha Insan Cita KAHMI-HMI Pasuruan yang berada di Kampung Yadika F. 27 Bangil dihadiri oleh Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Ketua PB HMI dan Muspika Kecamatan Bangil. Irsyad dalam sambutannya mengajak masyarakat bersyukur kehadirat  Allah SWT karena telah diberikan kesempatan dan kesehatan untuk bersama-sama hadir di tempat yang luar biasa ini dalam rangka Peresmian Gedung Graha  Insan Cita sebagai kantor sekretariat KAHMI dan HMI Cabang Pasuruan.  “Saya juga bersyukur tadi diawali dengan jalan sehat.  Saya juga berterima kasih kepada KAHMI dan HMI yang telah memberikan kontribusi kepada Kabupaten Pasuruan , yang saya kira dengan semua peran , semua posisi dari teman-teman HMI dan KAHMI”, ungkap  alumni Muhamadiyah Malang dengan senyum khasnya.  

Irsyad juga menyampaikan bupati tidak akan mampu menyelesaikan persoalan Kabupaten Pasuruan sendirian. Oleh karena itu dibutuhkan dukungan dan masukan dari semua pihak terutama HMI yang menurutnya mempunyai visi dan misi yang sama untuk mensejahterakan dan memajukan Kabupaten Pasuruan. Luas wilayah Pasuruan memang sangat besar, dengan potensi alam yang cukup lengkap seperti laut, gunung, pertanian dan perkebunan. “Saking lengkapnya itu banjirnya ada, putting beliungnya ada, longsornya juga ada” jelas Irsyad dengan tersenyum.  Pasuruan mempunyai 24 kecamatan, 341 desa, 24 kelurahan dan 1664 dusun. Ini membutuhkan kerja sama dengan semua pihak dan semua komponen. “Dengan ucapan bismillahirrokhmanirrokhim, maka Graha Insan Cita Pasuruan sebagai sekretariat KAHMI dan HMI Pasuruan secara resmi saya nyatakan dibuka dan diresmikan”, begitu Bupati Irsyad Yusuf dalam mengakhiri pidatonya.  Selanjutnya Bupati Irsyad menandatangai peresmian GRAHA INSAN CITA PASURUAN dan dilanjutkan dengan memotong tali pita, sebagai tanda dibukanya kantor KAHMI dan HMI Pasuruan. Acara ini diakhiri dengan menyantuni 250 anak-anak yatim. (dndg)

Jumat, 01 April 2016

DEMO DAMAI, TOKOH DAN MASYARAKAT BANGIL BUBARKAN ACARA SYIAH

Bangil, PULUNG POST. Penolakan keras tokoh dan masyarakat Bangil terhadap acara yang diselenggarakan oleh sekte syiah, hari ini, Jumát (1/04) dipaksa bubar oleh massa. Massa yang berujuk rasa dengan berjalan kaki dari alun-alun Bangil sampai ketempat acara, di salah satu pemuka syiah di desa Kalirejo, Bangil,  ini meminta kepada aparat untuk membubarkan acara syiah tersebut.    Dan setelah melakukan negosiasi lama dan bahkan sempat terjadi saling dorong antara pengunjuk rasa dengan aparat yang terdiri dari polisi dan satpol pp ini, akhirnya acara sekte syiah dibubarkan paksa oleh massa dan aparat.
Ada kejadian menarik saat pembubaran paksa acara tersebut, para peserta acara yang sebagian besar wanita itu harus melewati massa dan menjadi objek foto massa pengunjuk rasa. ‘” Difoto rek biar kita tahu wajah syiah yang menghina sahabat nabi", teriak salah satu pengunjuk rasa yang disambut takbir pengunjuk rasa yang lain.
Unjuk rasa menolak keras acara "wiladah fatimah" yang diselenggarakan oleh syiah ini sebenarnya berlangsung sejak pukul 8, saat semua massa yang tergabung dalam forum ahli sunnah wal jamaah Bangil berkumpul di kantor sekretariat Asawaja Bangil. Massa yang berjumlah seribu lebih ini terdiri dari Pemuda Masjid Ar Riyard, NU, Muhammadiyah, Aswaja, FPI, jamaah masjid Manarul dan Al Irsyad, pondok pesantren Al Hikmah serta PERSIS putra. Jam 8 tepat para pengunjuk rasa bergerak ke alun-alun bangil untuk berorasi menuntut agar acara syiah yang awalnya akan dilaksanakan di gedung mereka , gedung Diponegoro  tidak dilaksanakan atau dibubarkan.
Empat ulama muda yang berkesempatan menyampaikan orasinya adalah Ustadz M. Nadeer Umar dari Al Irsyad, Ustadz Munir dari Aswaja, Ustadz Ilyas dari FPI, serta Ustadz Sofi dari perwakilan pemuda Ar Riyyart.
Ustadz Nadeer (lihat orasi lengkapnya disini) pada awal orasinya menyampaikan bahwa sejak kemarin para tokoh dan ulama Bangil sudah menyampaikan protesnya kepada Kapolres dan Bupati agar acara syiah ini tidak dilaksanakan karena akan menggangggu ketenangan, ketentraman dan ketertiban masyarakat Bangil yang sebagian besar adalah aswaja. Masih menurut tokoh yang juga Alumni PERSIS ini, bahwa sekte syiah adalah agama lain, mereka adalah sekte yang mengaku bagian islam tapi mereka sering menghina para istri dan para sahabat nabi, untuk itu masyarakat Bangil memohon aparat untuk menghentikan acara syiah tersebut demi ketertiban dan ketenangan Bangil yang kita cintai.
Sementara itu senada dengan ustadz Nadeer, orator lainnya mengingatkan bahwa Indonesia sudah darurat syiah dan mereka meyakinkan para pengunjuk rasa yang sebagian besar berbaju santri ini untuk terus menolak semua syiar sekte syiah di Bangil maupun di tempat lain agar Indonesia bernasib sama dengan negara-negara seperti Yaman dan Suriah. Bahkan salah satu oratornya, Ustadz Sofi, mengajak agar masyarakat aswaja ini terus berusaha agar bukan hanya acaranya saja yang dihentikan namun juga ‘pabrik’nya juga ditutup. ‘Pabrik” yang dimaksud adalah pondok pesantren YAPI yang terus menyebarkan faham syiahnya ke masyarakat. (duro)
Sumber : metrosoerya.com

"PKS MENYAPA" BAGI-BAGI SAYUR DI KEPULUNGAN

Gempol, pulungpost - PKS MENYAPA adalah kegiatan yang dikerjakan oleh PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) yang banyak mendapat samb...