Rabu, 11 Mei 2016

SUMBER KELING ADALAH POTENSI UNTUK MENJADI DESA WISATA



Purwosari, pulungpost.com – Sumber Keling adalah sebuah kolam pemandian alami dari mata air pegunungan. Airnya sangat jernih dan ada beberapa jenis ikan hidup didalamnya. Sumber disini digunakan untuk mengairi sawah, mandi, mencuci pakaian atau aktivitas lain oleh warga setempat. Sumber Keling ini terletak di Dusun Damarjati, Desa Karangrejo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Jarak tempuh dari jalan raya Sukorejo sepanjang 4 kilometer.

Akses jalan untuk menuju ke sumber Keling ini sangat memprihatinkan. Jalannya hanya cukup dilewati oleh satu motor saja dan itu pun penuh dengan bebatuan. Disamping itu juga ada tanah milik Sumber Keling yang menjadi sawah warga. Ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah Kabupaten Pasuruan. Tangan jahil pun tak luput dari sentuhan Sumber Keling, sehingga menyebabkan kerusakan yang besar  di tanggul sumber ini.

Pada hari libur banyak pengunjung yang datang ke sumber ini, terutama pada malam hari untuk tiap harinya. Menurut Habib salah seorang warga setempat menjelaskan bahwa, dahulu sumber mata air disini tingginya mencapai satu meter. Sekarang hanya tinggal setengah meter saja. Sumber mata air disini juga dialirkan ke sawah-sawah penduduk dan sangat bermanfaat bagi warga sekitar. “Sumber Keling ini segera diperbaiki yang labih baik dari sekarang”, ujar Habib.

Lain tempat, Kades Akhmad Fauzy menjelaskan bahwa, sebenarnya belum punya data konkrit mengenai batas tanah sawah dan tanah gendom (tanah negara) tersebut. Sumber Keling untuk menjadi desa wisata akan dipertimbangkan, karena fungsi Sumber Keling itu sendiri untuk mengairi sawah dan kebutuhan hidup sehari-hari. Jika dijadikan desa wisata dikhawatirkan merugikan masyarakat petani. Untuk luas tanah Sumber Keling, Fauzy menyatakan belum tahu pasti, menurut peta desa terbitan tahun 1917 itu tidak ada keterangan mengenai luasnya. “Kalau petani masuk kewilayah kita, maka kita akan kembalikan asal. Cuman kita belum ada data konkrit, maka kita tidak berani bergerak”, ungkap Fauzy dengan tegas.

Mengenai jalan yang menuju ke sumber tersebut memang ada rencana untuk memperbaiki, agar transportasi petani lebih mudah jika panen tiba. Sumber Keling dahulu pernah akan dijadikan kolam renang, akan tetapi ditolak oleh masyarakat. Desa Karangrejo ini mempunyai  jumlah penduduk 5.982 jiwa dan hak pilih 4600 jiwa.


Tidak hanya Sumber Keling saja, di Desa Karangrejo ini terdapat home industry tenun. Masih menurut Fauzy, justru yang  digodok itu adalah desa wisata tenun atau UKM. “Disini malah sentralnya tenun dan yang menenun itu adalah penduduk sendiri. Tenun menjadi mata pencaharian umum masyarakat Desa Karangrejo. Alat tenun sendiri ada yang memakai mesin, ada pula yang memakai kayu", ungkap Fauzy. (dndg)

Kamis, 05 Mei 2016

SEKOLAH AL AMIN LUNCURKAN KOMUNITAS KELUARGA SADAR PENGASUHAN


Beji, PULUNG POST. Sebagai tindak lanjut dari Sekolah Orang Tua “AL AMIN” yang berlangsung mulai bulan Pebruari - April 2016, sekolah yang dipelopori oleh Amin Syukroni, Lc ini melaunching Komunitas Keluarga Sadar Pengasuhan, Selasa (03/05). Acara yang dihadiri oleh 25 orang anggota komunitas ini dilakukan di Rumah Makan Lesehan TEKO, Desa Gajah Bendo, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan.

Hadir juga dalam acara tersebut Kepala Puskesmas Kecamatan Beji yakni dr. Ugik, Ibu Kris aktifis lingkungan Pasuruan dan beberapa tokoh pemerhati keluarga Pasuruan.
Dalam sambutannya, Amin Syukroni menyampaikan bahwa  keluarga sebagai lembaga terkecil sangatlah besar perannya. Jika keluarga berkualitas maka bangsa juga akan berkualitas. “Dari keluarga Semua Bermula”, begitu yang sering Amin sampaikan.
Masih menurut sosok yang mempunyai perhatian yang besar kepada pendidikan keluarga memaparkan bahwa komunitas ini bertujuan agar semangat mempraktekkan apa yang dipelajari di Sekolah Orang Tua AL AMIN tidak layu begitu saja maka mereka yangg telah mengikuti pendidikan di sekolah tersebut dibuatkan komunitas agar bisa menjadi ajang berbagi pengalaman dan belajar dalam pengasuhan anak.

Acara launching yang berlangsung hampir 2 jam itu,  didahului penyampaian pesan dan kesan terhadap sekolah orang tua. Rata-rata peserta memberikan kesan positif dan berharap sekolah ini berlanjut ke angkatan selanjutnya. Selain itu  peserta yang sebagian besar ibu-ibu itu sangat berharap kepada bapak-bapak agar ikut sekolah Orang Tua AL AMIN  agar mereka memiliki pemahaman yang sama tentang pengasuhan anak. (amin/ing)

Sumber : metrosoerya.com

"PKS MENYAPA" BAGI-BAGI SAYUR DI KEPULUNGAN

Gempol, pulungpost - PKS MENYAPA adalah kegiatan yang dikerjakan oleh PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) yang banyak mendapat samb...