Pasuruan, pasuruantoday - Ada sebuah kisah pilu dari seorang ayah yang tidak bersedia disebutkan namanya. Ayah ini bekerja disebuah perusahaan, dengan gaji 90 ribu per hari. Sudah tiga tahun ini gajinya tidak naik, padahal kebutuhan ekonomi semakin meningkat.
Tadi malam, jum'at 3 Pebruari 2023 ayah ini mengajak istri dan seorang anak perempuannya yang sangat cantik berbelanja bulanan disebuah kota kacil. Sesampai dikota tersebut mereka memisahkan diri. Sang ibu ke toko swalayan, sedangkan si ayah dan putri kecilnya ke toko permainan dan pakaian. Toko ini sangat besar, sekelas mall.
Didalam toko tersebut banyak permainan game, pakaian, mainan dan sebagainya. Si putri bermain senang sekali, tiba-tiba ia mengajak masuk ke dalam. Muter-muter di area pakaian, setelah itu ia mengajak naik ke atas melalui eskalator. Sesampai diatas, menuju mainan. Banyak sekali mainan disana. Ada boneka, robot, dan mainan lainnya.
Sang putri merasa gembira melihat mainan-mainan itu. Dalam pandangan sang ayah, tertegun dan hatinya menangis, sembari berkata dalam hati "maafkan ayah nak, ayah belum bisa membelikan mainan". Sungguh suatu rintihan yang sangat menyayat hati. Disisi lain sang putri begitu pengertian, ia tak meminta dibelikan mainan, ia hanya melihat-lihat saja sambi senyum bahagia. Mungkin hati sang putri sama dengan hati sang ayah. Bisa tersenyum, tertawa melihat mainan yang bagus-bagus, tetapi dalam hati mereka sama-sama berbohong. Saling menutupi kesedihan.
Setelah sekian lama melihat-lihat mainan, kemudian mereka turun ke lantai bawah menuju permainan. Lalu pulang menuju parkir sepeda, terlihat disana sosok ibu sedang manunggu dengan bawaan belanja. (dndg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar